Opini

Ketegasan Atau Kegaduhan?

(Ilustrasi www.freepik.com)

Kita terlalu banyak beretorika yang ujung-ujungnya menyerah dengan keadaan, ketegasan pemerintah yang dianggap tidak jelas semakin membuat masyarakat bertanya, ada apa sebenarnya? Larangan untuk berkumpul semakin membuat polemik di masyarakat ketika mesjid ditutup tapi mall, bandara, bahkan konser dengan dalih donasi untuk penanganan covid-19 diperbolehkan tetap berjalan.

Masalah semakin kompleks ketika kebijakan PSBB diberlakukan, larangan mudik dikeluarkan dan pemerintah mengeluarkan kebijakan jaring pengaman sosial berupa BST (Bantuan Sosial Tunai) dan BLT (Bantuan Langsung Tunai) dengan mengunakan data lama. Semakin gaduhlah masyarakat karena dinilai tidak adil yang akhirnya aparat pemerintah paling bawah yang jadi sasaran emosi masyarakat.

Covid-19 sesungguhnya telah membuka apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh bangsa ini. Kita sebagai warga negara masih belum  bisa saling berempati, negara juga terlihat kurang peka melihat kegaduhan di bawah. Pada akhirnya kita semua memang dituntut untuk peduli dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Meningkatkan kesadaran diri sehingga mau melakukan tindakan kolektif dan bersinergi dengan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid-19. 

Kalau dibilang terdampak, semua orang di negara ini terdampak covid-19, mulai dari aparat pemerintah, tenaga medis, aparat keamanan, masyarakat perkotaan, buruh, karyawan, perusahan besar, UKM, bahkan masyarakat pedesaan yang mayoritas sebagai petani ikut terdampak. Petani di desa mengeluh dengan hasil panen mereka harga jualnya rendah tak sebanding dengan modal yang mereka keluarkan, itu disebabkan adanya pembatasan aktivitas sehingga pasar tidak berjalan dengan semestinya, menurunnya daya beli masyarakat, membuat pertumbuhan ekonomi bangsa melemah.

Bangsa ini memang butuh kontrol dari semua elemen baik kontrol oleh rakyat dan juga kontrol dari dalam oleh aparatur pemerintah itu sendiri. Agar bangsa ini segera pulih kembali, perlu ada kesadaran dari semua pihak sehingga semua permasalahan yang dihadapi bisa segera ditemukan solusinya.

Saat ini negara butuh rakyatnya untuk kembali pulih dan rakyat butuh kepastian dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah agar rakyat yakin negara konsisten membela hak rakyat bukan membela kepentingan kelompok tertentu. Negara harus mampu menjaga kepercayaan rakyat jangan sampai rakyat kecewa.

Saya sebagai orang biasa yang terbiasa hidup dengan nuansa pedesaan dan jauh dari keramaian kota sangat yakin bangsa ini mampu melewati masa kritis yang sedang terjadi saat ini. Dan harapan besar rakyat setelah dapat melewati pandemik ini adalah bangsa ini menjadi bangsa yang unggul dengan pemerintahan yang bersih dan rakyat yang memiliki rasa empati yang tinggi, serta memiliki kepercayaan diri.

Akhirnya saya mengajak kepada semua orang yang peduli dengan keadaan bangsa untuk tidak saling menyalahkan dan menyudutkan. Mari bersama-sama kita putus penyebaran covid-19 dan virus-virus kepentingan yang merusak bangsa ini. Mari tebarkan virus kebaikan, tingkatkan empati dan rasa solidaritas. “Bersama kita bisa”.

Merdesa untuk indonesia yang merdeka seutuhnya. Salam hangat dari masyarakat pedesaan.


Bantenhejo.com adalah media jurnalisme warga dan berbasis komunitas. Isi tulisan dan gambar/foto sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis. Untuk sanggahan silahkan kirim email ke bantenhejo[at]gmail.com.


Tentang Penulis

Mantri Tani di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Lebak Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *