Desa

Petani Lebak Kembangkan Durian Sistem ‘Top Working’

Hendi Suhendi (kiri) menjelaskan penerapan teknologi kepada Anggota DPRD Lebak.
(Foto: Dok. Dian Wahyudi)

Petani Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengembangkan durian sistem penerapan teknologi ‘top working’ untuk mempercepat berbuah dan memiliki kualitas sehingga bisa bersaing di pasaran.

“Penerapan teknologi sistem top working agar pendapatan petani meningkat dari hasil budidaya tanaman durian,” kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Hendi Suhendi.

Keuntungan teknologi top working membuat tanaman berbuah lebih cepat dan dapat dilakukan pada semua umur tanaman juga nilai ekonomis meningkat. Selain itu juga perakaran lebih kuat dan jenis buah sesuai keinginan serta satu pohon dapat berbuah lebih dari satu jenis.

Penerapan sistem top working untuk meningkatkan mutu perbaikan buah durian agar memiliki kualitas dan berdaya saing sehingga menguntungkan pendapatan petani.

Saat ini, petani durian di Kecamatan Leuwidamar cukup terkenal dengan jenis durian montong, durian otong, durian si radio, durian hepi dan durian matahari. Keunggulan jenis durian itu beraroma, buahnya cukup tebal tanpa biji juga rasanya sangat manis.

Hendi berharap, Kecamatan Leuwidamar dan durian yang dikembangkannya dapat menjadi kawasan Agrowisata di Lebak, apalagi tempatnya sejalur menuju Destinasi Wisata Baduy. Sekaligus dijadikan tempat pelatihan bagi para petani, bukan hanya Durian, disini juga dikembangkan pembibitan Rambutan tangkue, alpukat, jengkol, lengkeng, pepaya dan lada jenis perdu.

Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Dian Wahyudi, menyambut baik apa yang dilakukan oleh Hendi. “Saya berharap ini menjadi prospek cerah kombinasi atau sinergi antara Pariwisata dengan Pertanian sekaligus,” ujar Dian.


Bantenhejo.com adalah media jurnalisme warga dan berbasis komunitas. Isi tulisan dan gambar/foto sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis. Untuk sanggahan silahkan kirim email ke bantenhejo[at]gmail.com.


Tentang Penulis

Guru yang nyambi jadi tukang photo keliling. Literasi, senja dan kopi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *