Tradisi & Budaya

Festival Rengkong: Bukti Eksistensi Masyarakat Adat Kasepuhan Citorek Menjaga Dan Melestarikan Budaya

festival rengkong citorek
Kemeriahan Festival Rengkong 2020
(Foto: Sukmadi Jaya Rukmana)

Rengkong, merupakan alat pikul tradisional yang terbuat dari batang bambu yang dilubangi pada bagian tertentu dan tali yang terbuat dari serabut ijuk pohon aren yang dijadikan ikatan untuk mengangkut padi. Tali dililitkan pada alat pikul bambu dan saat dipikul menghasilkan bunyi yang khas.

Rengkong merupakan cerminan budaya agraris. Salah satu bentuk kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat agraris seperti masyarakat sunda. Masyarakat kasepuhan Citorek yang berada di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak, Banten, merupakan salah satu komunitas masyarakat adat yang sampai saat ini masih menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya seperti rengkong yang menjadi warisan dari leluhur mereka. Untuk menjaga dan melestarikan budaya, masyarakat kasepuhan Citorek pada tahun ini mengemas kesenian rengkong menjadi sebuah festival. Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah panen raya tahun ini yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

salah satu peserta festival rengkong citorek
Salah satu peserta Festival Rengkong dari Desa Citorek Tengah
(Foto: Sukmadi Jaya Rukmana)

Festival Rengkong tahun ini menjadi sangat istimewa karena digelar bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. Acara terlihat sangat meriah ketika peserta rengkong menampilkan atraksinya dengan kostum yang unik dan mencolok seperti yang dikenakan peserta dari Desa Citorek Tengah. Karena kepiawaian dan kekompakan dalam beratraksi, Desa Citorek Tengah berhasil meraih juara satu dalam festival.

“Alhamdulillah tahun ini Desa Citorek tengah menjadi juara satu dalam Festival Rengkong. Tetapi bukan masalah juaranya yang membuat saya bangga, melainkan kecintaan masyarakat atas budaya Citorek. Itu yang membuat saya bangga,” kata kepala Desa Citorek Tengah, Ajat Sudrajat.

Festival digelar setelah kegiatan upacara bendera peringatan HUT RI ke-75. Masyarakat kasepuhan sangat antusias menyaksikan dan terlibat dalam kegiatan festival. Festival Rengkong yang diadakan di wewengkon adat kasepuhan Citorek menjadi momentum terbaik mengembalikan warisan budaya di tengah menurunnya kecintaan generasi muda terhadap budaya bangsa, generasi muda bangsa ini harus diingatkan kembali bahwa negara kita merupakan negara yang memiliki keragaman budaya yang menjadi alat pemersatu bangsa.

Ada pesan terkandung dalam kemeriahan acara Festival Rengkong. Masyarakat citorek dengan kearifan lokalnya mencoba mengingatkan betapa pentingnya kita mencintai dan melestarikan budaya kita sendiri. Bukan ikut-ikutan budaya luar seperti yang terjadi akhir-akhir ini, generasi muda merasa tidak percaya diri dengan budayanya.

Kegiatan ngarengkong sendiri sebenarnya adalah bagian dari rangkaian kegiatan adat masyarakat kasepuhan Citorek dalam bertani, yaitu mengangkut hasil pertanian (padi) yang sebelumnya dikeringkan. Padi hasil panen tersebut diangkut dengan cara dipikul menggunakan rengkong menuju lumbung padi atau disebut leuit. Pada tahun ini (2020) kegiatan tersebut bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75. Maka kegiatan ngarengkong dimanfaatkan sekaligus untuk memeriahkan HUT RI dengan cara dijadikan festival.

  • peserta festival rengkong dari desa citorek tengah
  • juara festival rengkong citorek 2020
  • mebawa rengkong dalam festival rengkong citorek

Festival Rengkong selain sebagai bentuk atau cara masyarakat kasepuhan Citorek menjaga dan melestarikan budaya, tentu bisa menjadi potensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata. Tidak sedikit wisatawan datang untuk menyaksikan kemeriahan Festival Rengkong di wewengkon Citorek. Dengan dijadikannya festival rengkong menjadi atraksi wisata, menjadi alat untuk menyebarkan virus kecintaan budaya lokal ke dunia luar. Serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dengan dijadikannya rengkong sebagai atraksi wisata maka kesenian rengkong bisa dinikmati oleh wisatawan bukan hanya dinikmati masyarakat lokal saja. Dengan demikian selain melestarikan budaya, masyarakat juga mendapatkan manfaat serta dapat menyampaikan pesan kepada dunia luar dan mengajak generasi muda bangsa ini khususnya generasi muda wewengkon Citorek untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal yang merupakan warisan leluhur kita sebagai masyarakat agraris.

Semoga dengan hal-hal kecil yang dilakukan masyarakat kasepuhan Citorek dapat berdampak besar terhadap kemajuan bangsa yang tidak melupakan akar budaya serta sejarah leluhur bangsa Indonesia sebagai bangsa yang agraris.

Mari bersama-sama kita kembalikan nilai budaya luhur bangsa kita. Merdeka!


Festival Rengkong 2020 juga didokumentasikan dalam kanal YouTube penulis.


Bantenhejo.com adalah media jurnalisme warga dan berbasis komunitas. Isi tulisan dan gambar/foto sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis. Untuk sanggahan silahkan kirim email ke bantenhejo[at]gmail.com.


Tentang Penulis

Mantri Tani di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Lebak Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *