GIANYAR – Daya TarikWisata (DTW) Tegallalang semakin eksotis di masa transisi New Normal. Sebab, daya tariknya diperkuat program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) juga Bimbingan Teknis (Bimtek) SDM Ekonomi Kreatif Fotografi, Senin (31/8). Semakin mempesona, DTW Tegallalang jadi rekomendasi terbaik berwisata dan menikmati liburan secara utuh.
Program BISA dan Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi diikuti 100 peserta. Event ini menawarkan banyak inspirasi melalui audiensi dengan para narasumbernya. Menjadi agenda padat karya, program ini juga melakukan aksi sosial. Ada pemberian bantuan Wastafel Portable Anti Covid-19 dan peralatan kebersihan. Rangkaian program ini ditutup aksi besih-bersih di area Gunung Kawi, Sebatu, Tegallalang.
“Dipilihnya Tegallalang sebagai venue progam BISA dan Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi sangat bagus. DTW ini banyak mendapatkan keuntungan. Sebab, 2 program tersebut menegaskan status Bersih, Indah, Sehat, dan Aman dari Tegallalang. Wilayah ini jadi rekomendasi terbaik untuk berwisata. Ada banyak sisi eksotis yang bisa dieksplorasi,” ungkap Kadispar Gianyar Anak Agung Gde Putrawan.
Dipilih sebagai salah satu venue progam BISA dan Bimtek SDM Ekonomi Kreatif Fotografi, Tegallalang memang menawarkan beragam sisi eksotis. DTW tersebut terkenal dengan sawah terasering yang sangat indah dan instagramable. Posisinya berundak-undak dengan warna hijau hingga menguning yang unik. Di sekelilingnya terdapat banyak nyiur dan pepohonan lain yang menjadi bingkai keindahan sempurna.
Untuk menikmati eksotisnya sawah terasering, Tegallalang punya beberapa spot terbaik. Salah satunya adalah Ceking Rice Terrace yang berada di Dusun Ceking, Tegallalang. Spot ini elalu ramai dikunjungi wisman dan wisnus. Pada hari normal, pergerakan wisatawan sangat besar hingga menghasilkan income parkir Rp10 Juta-Rp15 Juta per Hari. Namun, pascapandemi pergerakannya sekitar Rp1 Juta per Hari.
“Tegallalang merupakan DTW yang luar biasa. Suasana alamnya itu sangat menakjubkan dengan sawah khas teraseringnya. Mau dikondisi apapaun, sawah terasering Tegallalang sangatlah indah. Kalau ingin experience lebih, datanglah di pagi hari. Sebab, sunrise di sini juga eksotis,” terang Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.
Meski bisa dinikmati kembali secara utuh, namun para wisatawan tetap harus memperhatikan protokol kesehatan. Sejak diaktivasi 9 Juli 2020 untuk wisnus, ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi yang mengacu protokol kesehatan. Beberapa persyaratan tersebut adalah menunjukan keterangan hasil test negatif PCR atau rapid test.
Para wisatawan juga wajib mengisi formulir registrasi melalui aplikasi LOVEBALI. Petunjuk aplikasinya bisa diakses melalui laman https://lovebali.baliprov.go.id. Lebih lanjut, wisatawan mengisi Health Alert Card (HAC) secara online maupun offline di bandara. Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, protokol tetap dijalankan ketat di seluruh DTW di Gianyar dan Bali.
“Keindahan Gianyar dan Bali memang bisa dinikmati kembali. Terpenting adalah, para wisatawan selalu mematuhi regulasi yang berlaku. Minimal tetap memakai masker, jaga jarak, dan sering mencuci tangan. Semua harus mendukung upaya stakeholder pariwisata yang terus memutus rantai sebaran Covid-19. Kalau semua aspek regulasi dipenuhi, silahkan datang ke Bali,” tutup Ricky.(*)