
Sektor pertanian merupakan sektor yang cukup mampu bertahan di tengah mewabahnya Covid-19. Melihat hal tersebut, sudah selayaknya kita mampu mengoptimalkan potensi pertanian untuk menjaga stabilitas perekonomian dan ketahanan pangan.
Berbagai upaya pemerintah pusat dan daerah mulai digerakan untuk mengoptimalkan potensi pertanian, seperti mengkolaborasikannya dengan kegiatan pariwisata. Kementrian pertanian misalnya, mencoba membuat terobosan dengan program ‘Agroeduwisata’, yang merupakan penggabungan empat komponen yang nantinya menjadi satu kesatuan. Empat kompoen atau fungsi tersebut adalah produksi, edukasi, wisata dan konservasi agro.
Di daerah, pergerakan tersebut terus digencarkan, salah satunya di Kabupaten Lebak yang memiliki visi ‘Lebak Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional Berbasis Potensi Lokal’. Untuk mewujudkan visi tersebut, semua stakeholder di Kabupaten Lebak terus bergerak dan berkolaborasi, seperti yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan melalui program yang bersinergi dengan Dinas Pariwisata.
Melihat program pemerintah pusat dan daerah yang berbasis masyarakat atau petani ternyata mampu menjadi peluang bagus bagi masyarakat untuk terus berinovasi dan kerja keras demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan. Masyarakat harus berdaya dengan potensi yang dimilikinya. Saya sebagai mantri tani desa dan pegiat wisata di bawah organisasi Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Indonesia merasa terpanggil untuk terlibat langsung di lapangan. Bersinergi dengan desa dalam penggalian potensi serta mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengelola potensi secara bijak nantinya.
Mengajak mungkin bukan pilihan bagi saya, tapi menyadarkan masyarakat menjadi hal penting yang harus saya ambil dan lakukan. Saya sangat yakin ketika masyarakat sudah menyadari betapa besar potensi di sekitarnya, mereka tidak perlu lagi untuk diajak. Tinggal bagaimana memberikan pemahaman untuk tetap bijak dalam mengelola potensi-potensi tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat yang pada akhirnya mampu meningkatkan perekonomian.
Saya melihat ada harapan besar yang bisa dibangun melalui sektor pertanian di daerah-daerah. Sejenak saya ulas potensi yang ada di Wewengkon Citorek Kabupaten Lebak, tempat di mana saya lahir dan mengabdi sebagai mantri tani di salah satu desa di sana.
Wewengkon Citorek merupakan wilayah yang dikelilingi kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Sebagian besar wilayahnya didominasi lahan pertanian, maka tak aneh kalau mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Berada di lembah yang dikelilingi pegunungan, Wewengkon Citorek memiliki udara sejuk dan iklim yang sangat mendukung untuk dibudidayakannya tanaman horikultura seperti sayur-sayuran. Terdapat juga banyak sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Selain potensi-potensi tersebut, Wewengkon Citorek memiliki lanskap yang disebut depresi Citorek sebagai persembahan keindahan alam.
Bangkitnya sektor pariwisata di Wewengkon Citorek sebelum pandemik membawa angin segar bagi masyarakat, walaupun sekarang harus terdampak akibat Covid-19. Melihat potensi di sektor pertanian bagi saya adalah peluang besar untuk kembali memulihkan pariwisata. Dengan mengkolaborasikan sektor pertanian dan pariwisata merupakan harapan baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai visi Kementan yaitu menjadikan pertanian sebagai penopang utama perekonomian nasional serta visi Kabupaten Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal.
Melalui program perubahan Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan menjadikan pertanian sebagai potensi lokal dalam mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Lebak merupakan kesempatan bagi para pelaku pertanian di Wewengkon Citorek khususnya, dan di Kabupaten Lebak secara umum untuk ikut terlibat dalam menggerakan kembali perekonomian yang saat ini sedang goyah.
Petani harus memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat lain. Petani harus mendapat manfaat yang sama di saat sektor pariwisata tumbuh. Desa harus mampu mengambil peluang dengan memanfaatkan sektor pariwisata berbasis pertanian melalui konsep desa wisata. Banyak keuntungan yang bisa diraih saat sektor pariwisata dikolaborasikan dengan sektor pertanian yang merupakan potensi murni desa.
Semoga dengan adanya keterlibatan sektor pertanian dalam mendukung sektor pariwisata, banyak generasi muda yang ikut terlibat dan mau memanfaatkan potensi pertanian di desanya untuk meningkatkan perekonomian. Tentunya itu semua untuk kesejahteraan masyarakat sendiri.
Ambilah kesempatan untuk berbuat kebaikan, karena berbuat baik butuh kesempatan.