Opini

Catatan Seorang Mantri Tani Desa

Mendampingi Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kabalitbangda, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak bersama Kepala Desa Citorek Tengah yang berkunjung ke kebun strawberry salah satu kelompok binaan saya.
(Foto: Sukmadi Jaya Rukmana)

Tulisan ini merupakan catatan kecil saya selaku mantri tani desa di Kecamatan Cibeber, Lebak – Banten. Hampir setiap hari, saya bergelut dengan dunia pertanian di mana para petani yang saya bina kebanyakan petani dengan metode tradisional yang diturunkan oleh orang tua mereka secara turun-temurun.

Berbagai upaya terus saya lakukan, layaknya kebanyakan para penyuluh pertanian, dalam perjalanan berbagai permasalahan yang dihadapi petani terus saya petakan. Itu dilakukan sebagai acuan saya dalam mencari solusi yang nantinya bisa membantu petani agar dapat berdaya sehingga mampu meningkatkan taraf kesejahteraan mereka.

Berbagai permasalahan yang saya petakan itu menuntut saya berpikir keras untuk menghadirkan solusi tepat bagi para petani. Saya mencoba mengubah cara penyuluhan dari yang tadinya dikumpulkan di suatu tempat menjadi sistem orang perorang. Hal tersebut saya lakukan karena saya ingin ada agen yang mampu membawa perubahan nantinya. Saya berpikir lebih baik saya membina satu orang tapi sukses ketimbang membina banyak orang tapi tidak ada hasilnya.

Inovasi dengan pendekatan ekonomi sangat dibutuhkan karena memang petani yang saya bina sebagian besar bukan petani yang mampu mandiri secara ekonomi. Kebanyakan dari mereka masih sangat kekurangan dalam pembiayaan usaha tani. Kekurangan pembiayaan tersebut menjadi kendala tersendiri dalam memulai usaha tani. Ditambah susahnya akses pasar semakin melengkapi permasalahan mereka. Terlebih dinamika pasar kadang tidak menguntungkan petani, dan hanya menguntungkan para tengkulak.

Dalam permasalahan pasar tersebut membuat saya berpikir, bagaimana caranya memangkas alur pasar yang terlalu panjang agar petani bisa mengakses pasar secara langsung?

Salah satu jawabannya adalah saya mencoba membuat wadah yang dapat memfasilitasi petani dengan pasar dan memanfaatkan inovasi-inovasi di sektor yang lain, disinergikan dengan sektor pertanian salah satunya adalah sektor pariwisata yang saya anggap paling relevandilakukan.

Sektor pariwisata bagi saya sangat menjanjikan untuk disandingkan dengan pertanian, karena pasti akan melibatkan banyak orang. Petani atau masyarakat tani yang nantinya akan jadi pelaku dan bukan lagi jadi objek. Petani akan berdaya dan mampu meningkatkan perekonomian mereka dengan memanfaatkan lahan atau produk pertanian menjadi atraksi wisata. Dengan demikian sinergitas antara sektor pariwisata dan sektor pertanian akan menghadirkan pasar lebih dekat dengan petani.

Tapi, tetap saja harus ada pembinaan dan pendampingan untuk mereka agar lambat laun mereka memahami potensi yang ada di sekitar dan mampu berdiri sendiri. Pendampingan tetap harus dilakukan, jangan sampai nantinya justru menimbulkan kompetisi di antara petani.  Harus ada agen perubahan dalam melakukan pembinaan dan pendampingan.

Saya berharap agen-agen perubahan tersebut nantinya akan membentuk jaringan secara alami dengan memanfaatkan hubungan keluarga dan sahabat. Jaringan yang sudah terbentuk tersebut nantinya akan membentuk suatu kekuatan mendasar dalam perubahan cara berpikir (mindset).

Perjalanan saya masih panjang, ilmu saya masih kurang tapi saya sangat berterimakasih kepada Tuhan yang telah mengirimkan orang-orang baik untuk membantu saya mewujudkan mimpi-mimpi. Saya bertekad, saya harus tetap bergerak agar mimpi yang saya bangun dapat terwujud. Masih terngiang di telinga saya kata-kata seorang yang saya hormati, “mimpi yang menjadi kenyataan adalah mimpi disaat kita bangun, bukan mimpi di saat kita terlelap.” Kata-kata tersebut terus membakar semangat saya untuk terus bergerak.

Sebagai penutup catatan; generasi yang hebat bukan hanya bisa bermimpi, tapi generasi yang mau bangun untuk mewujudkan mimpi.

Jadilah agen perubahan demi masa depan cerah generasi yang akan datang.


Bantenhejo.com adalah media jurnalisme warga dan berbasis komunitas. Isi tulisan dan gambar/foto sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis. Untuk sanggahan silahkan kirim email ke bantenhejo[at]gmail.com.


Tentang Penulis

Mantri Tani di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Lebak Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *