BeritaTradisi & Budaya

Gelar Sarasehan Komunitas Budaya di Kabupaten Tangerang, BPK Wilayah VIII Berharap Ada Keberlanjutan

Diskusi santai dalam acara Sarasehan Komunitas Budaya di Kabupaten Tangerang, Kamis (22/08/2024). Foto: Saelia/kangagush.

KABUPATEN TANGERANG – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII (BPK VIII) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud menggelar kegiatan bertajuk ‘Sarasehan Komunitas Budaya’ pada Kamis, 22 Agustus 2024. Kegiatan yang berlangsung di Rumah Joglo Ardes Cafe, Kecamatan Tigaraksa tersebut dihadiri oleh puluhan seniman dan budayawan dari berbagai komunitas, perkumpulan dan sanggar di Kabupaten Tangerang.

Kepala BPK Wilayah VIII, Lita Rahmiati mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya membangun kemitraan dalam rangka menggali, mengidentifikasi dan menyebarluaskan informasi tentang Kebudayaan di Kabupaten Tangerang.

“(Pertemuan) ini yang terpenting adalah berkelanjutan, itu yang akan kita bangun kedepannya. Yang penting kita sudah bertemu, mengenal dan silaturahmi. Kami dari Balai Pelestarian Wilayah VIII selalu terbuka,” ujar Lita Rahmiati dalam sambutannya.

Lita juga menjelaskan terkait tugas, peran dan fungsi dari BPK VIII yang membawahi wilayah Banten dan Jakarta. Menurutnya, wilayah Kabupaten Tangerang termasuk Tangerang Raya irisan besarnya tidak terlepas dari Jakarta. Baik dari segi budaya dan banyak hal lainnya.

“Jadi di Balai Pelestarian Kebudayaan tidak hanya membicarakan soal seni pertunjukan, seni teater, musik dan sebagainya, tetapi juga cagar budayanya,” jelas Lita.

Dirinya juga berharap bahwa pertemuan kali ini dapat menghasilkan komitmen bersama baik antara pelaku seni budaya, dinas-dinas terkait dan tentunya BPK Wilayah VIII dalam hal kebudayaan, sehingga dapat memantik semangat komunitas seni budaya dalam memajuan kebudayaan di Kabupaten Tangerang.

Acara yang dimoderatori oleh Kang Sarkani dari Komunitas Angklung Gubrag tersebut juga turut dihadiri oleh Kasi Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Tangerang, Nurman Rusmana yang ikut serta memberikan sambutan.

Foto bersama Sarasehan Komunitas Budaya di Kabupaten Tangerang. Foto: saelia/kangagush.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi santai yang menghadirkan 2 orang narasumber, yakni Agus Hasanudin dari Komunitas Topi Bambu dan Ali Taba, Ketua Balai Adat Keariaan Tangerang.

Ali Taba dalam pembahasannya memantik terkait budaya yang merupakan identitas dari suatu daerah yang memiliki nilai kekhasan tersendiri, sehingga nilai sejarah, kearifan lokal dan upaya melestarikan wajib dijalankan oleh semua pihak.

Sementara itu Agus Hasanudin dari Komunitas Topi Bambu memantik bahasan perihal pentingnya para pelaku seni dan budaya aktif dan inovatif, serta terbuka kepada berbagai peluang kolaborasi yang ada sehingga dapat tetap eksis.

“Diperlukan sebuah ide kreatif, inovatif dan konsep yang berkelanjutan sehingga memberikan nilai jual serta manfaat bagi semua pihak, dan pastinya akan memberikan kontribusi para pelaku seni budaya agar terus eksis dalam menjalankan kegiatan secara mandiri maupun kolaborasi dengan berbagai pihak,” ujar Agus.


Bantenhejo.com adalah media jurnalisme warga dan berbasis komunitas. Isi tulisan dan gambar/foto sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis. Untuk sanggahan silahkan kirim email ke bantenhejo[at]gmail.com.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *